Month: May 2023
17 Mei 2023 – Memahami Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan untuk Perencanaan Keuangan
“Walaupun rencana keuangan sudah disusun dengan baik, tapi seringkali berantakan karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.”
Kebutuhan dan keinginan memang kadang sulit untuk dibedakan. Bahkan ada pula beberapa hal yang bisa dikategorikan sebagai keduanya. Itulah mengapa kita kerap mengalami masalah dalam perencanaan keuangan; karena kita pun belum sepenuhnya memahami perbedaan antara kedua konsep tersebut.
Misalnya, karena belum mengerti perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, kita mudah untuk melakukan pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan saat itu juga. Kita merasa suatu barang bisa memudahkan kehidupan kita sehari-hari, bukan berarti barang tersebut bisa dikategorikan sebagai kebutuhan.
Mari kita pahami lebih lanjut mengenai kebutuhan dan keinginan untuk dapat membuat perencanaan keuangan yang tepat dari penjelasan dibawah.
Apa yang dimaksud Kebutuhan dan Keinginan?
Untuk lebih memahami perbedaan kebutuhan dan keinginan, pertama-tama, kita ketahui dulu maknanya. Kebutuhan adalah hal-hal yang kita butuhkan untuk bertahan hidup dalam segala kondisi dan situasi. Contohnya, tubuh kita membutuhkan makanan dan minuman agar dapat melakukan berbagai aktivitas guna melancarkan kelangsungan hidup. Tanpa makan dan minum, mustahil bagi kita untuk dapat berkegiatan.
Di sisi lain, keinginan merupakan suatu benda atau jasa yang ingin dimiliki, maupun hal yang ingin dilakukan tapi tidak selalu berdampak signifikan jika tidak terpenuhi. Misalnya, ketika kita menginginkan mobil keluaran terbaru, kelangsungan hidup kita tidak akan terganggu seandainya kita tidak membeli kendaraan tersebut saat ini juga.
Yang kerap jadi masalah, ketika kebutuhan dan keinginan beririsan sehingga sulit dibedakan. Jika menggunakan contoh di atas, makanan dan minuman merupakan kebutuhan karena sifatnya esensial, namun makan di restoran bisa dikategorikan sebagai keinginan karena kita bisa menggantinya dengan makan masakan di rumah yang pengeluaran relatif lebih hemat dibandingkan makan di restoran. Di sisi lain, mobil keluaran terbaru bisa juga jadi kebutuhan ketika profesi yang jadi tumpuan hidup Anda mengharuskan memilikinya.
Maka dari itu, hal terpenting yang harus kita lakukan saat membuat rencana keuangan adalah dengan memilah mana yang hal yang kita butuhkan dan mana yang sekedar kita inginkan saja.
Agar Tidak Terjadi Kekeliruan, Apakah Ada Cara untuk Memastikan Perbedaan dari Kebutuhan dan Keinginan?
Untuk membantu kita dalam menentukan antara kebutuhan dan keinginan, kita bisa mencoba mempertanyakan tiga hal ini kepada diri sendiri:
- Apakah hal tersebut benar-benar kita butuhkan saat ini?
- Jika hal itu tidak didapatkan sekarang, apakah akan mengganggu kelangsungan hidup kita?
- Apakah tidak ada opsi lain sebagai pengganti jika hal tersebut tidak kita dapatkan?
Dengan menjawab ketiga hal tersebut, kita bisa lebih mudah untuk menentukan kebutuhan dan keinginan. Jika ketiga pertanyaan bisa Anda jawab dengan ‘Ya’, kemungkinan besar hal tersebut merupakan suatu kebutuhan.
Untuk mempermudah, kita juga bisa membuat daftar, tabel atau diagram kebutuhan dan keinginan serta mengelompokkan barang atau jasa yang akan dibeli.
Kebutuhan | Keinginan | |
---|---|---|
Makna | Hal dasar yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup | Hal yang dipengaruhi oleh lingkungan, pendidikan, kedudukan sosial, kepentingan dan tujuan. |
Sifat | Objektif (mengikat), tidak bisa ditunda | Subjektif (tidak harus), bisa ditunda, memiliki alternatif |
Ukuran | Fungsi | Selera/preferensi |
Dampak yang diinginkan | Manfaat | Kepuasan |
Jika tidak terpenuhi | Jika kebutuhan tidak terpenuhi, dapat mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari bahkan keberlangsungan hidup. | Jika keinginan tidak terpenuhi, tetap bisa menjalani hidup serta dapat digantikan dengan barang lainnya. |
Contoh secara umum |
|
|
Setiap orang pasti akan memiliki kategorisasi kebutuhan dan kebutuhan yang berbeda. Misalnya penggunaan broadband internet yang cepat dapat dikategorikan sebagai kebutuhan jika profesi Anda bergantung kepada koneksi internet dan mayoritas waktu Anda dihabiskan bekerja dari rumah (work from home). Namun, hal tersebut bisa dikategorikan sebagai keinginan untuk orang yang berbeda jika pekerjaan dan keberlangsungan hidupnya dirasa baik baik saja tanpa menggunakan koneksi internet.
Jawaban setiap orang tentu berbeda-beda. Tapi, jika Anda masih belum yakin, cara paling mudah untuk memastikan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan adalah dengan menerapkan 3 days rule, yaitu masa tunggu selama 3 hari di saat kita menginginkan sesuatu, untuk mengetahui apakah hal tersebut memang benar kebutuhan atau hanya keinginan semata.
Sebagai ilustrasi, Anda ingin membeli gadget dan laptop baru guna meningkatkan produktivitas meskipun gadget dan laptop yang dimiliki saat ini masih bisa digunakan, tetapi kurang menunjang kegiatan Anda sehari-hari. Sebelum memutuskan untuk membeli, bisa menerapkan metode 3 days rule terlebih dahulu. Jika setelah tiga hari ternyata kegiatan Anda berjalan baik-baik saja dengan menggunakan barang yang lama, bisa dikatakan hal tersebut belum bisa dikategorikan sebagai kebutuhan. Sebaliknya, jika dalam tiga hari Anda merasa yakin membutuhkan upgrade gadget karena terjadi kendala seperti performa barang saat ini menghambat kegiatan dan produktivitas Anda, bisa jadi hal ini merupakan suatu kebutuhan.
Lalu, Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Perencanaan Keuangan Setelah Kita Dapat Membedakan Kedua Hal Tersebut?
Setelah berhasil memilah antara kebutuhan dan keinginan, kita bisa memulai untuk membuat rencana keuangan dengan menggunakan rumus 50/30/20, agar besaran pemasukan dan pengeluaran bisa seimbang serta memiliki tabungan. Dengan rumus ini, 50% dari penghasilan disisihkan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan seperti, untuk tujuan dana pensiun, dana darurat, proteksi jiwa & kesehatan, serta investasi.
Baca Juga: Dana Darurat, Asuransi atau Investasi: Mana yang Lebih Penting Didahulukan?
Dengan menggunakan cara ini, kita bisa memastikan keberlangsungan hidup tetap terjaga karena separuh pemasukan kita dialokasikan untuk hal-hal yang bersifat esensial. Di saat yang sama, Anda juga tidak perlu khawatir melakukan pengeluaran yang tak perlu karena sudah mengalokasikan porsi yang cukup besar untuk keinginan. Masa depan pun terjamin karena sudah punya alokasi tersendiri.
Menggunakan strategi perencanaan keuangan ini, Anda bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan segala kebutuhan yang terpenuhi, keinginan yang tercapai, dan masa depan yang mapan.
source : https://www.manulife.co.id/id/artikel/memahami-perbedaan-kebutuhan-dan-keinginan-untuk-perencanaan-keuangan.html
10 Mei 2023 – Beberapa Istilah-Istilah Investasi Properti Yang Perlu Diketahui
Terdapat begitu banyak istilah properti yang berkembang saat ini. Sebagai investor properti, kita wajib mengetahui istilah-istilah dalam industri properti. Terutama di sisi investasi properti. Berikut ini adalah sebagian dari sekian banyak istilah investasi properti yang perlu Kita ketahui.
Sunrise Property – Ini istilah untuk menunjukan pada properti yang baru berkembang dan nilainya dimungkinkan naik terus dan stabil. Lokasi pada sunset property menjadi buruan para investor properti.
Sunset Property – Antonim dari sunrise property, seperti halnya matahari tenggelam, sunset property menunjukkan lokasi yang dulu pernah menjadi primadona namun sekarang nilai investasinya sudah terlalu tinggi sehingga menghasilkan return yang kurang bagus.
Capital Gain – Adalah profit atau laba yang didapatkan dari hasil penjualan properti setelah dikurangi dengan harga belinya. Misal pada tahun 2015 Kita membeli properti dengan harga 500 juta, pada tahun 2018 Kita menjualnya 800 juta. Maka capital gain Kita adalah 300 juta.
Yield – Istilah yield dipakai untuk menghitung keuntungan yang diperoleh. Dikalkulai dari pembagian nilai sewa per tahun dibandingkan dengan harga properti. Misalnya, harga properti 800 juta sementara harga sewa 40 juta per tahun, maka yield properti tersebut adalah 5% per tahun.
Okupansi – Adalah Istilah untuk menunjukkan jumlah unit yang sudah terisi atau disewa dalam sebuah properti. Contohnya seperti gedung apartemen, perkantoran atau pusat perbelanjaan. Misal dalam 1 gedung terdapat 100 perkantoran, telah tersewa 70 unit, maka okupansinya adalah 70%.
Loss Transaction adalah istilah yang merujuk adanya uang yang hilang pada saat membeli properti yang disebabkan biaya-biaya tak terduga, seperti pembayaran biaya broker atau marketing, pembayaran pajak PPH, BPHTB, dan lainnya.
source : https://reginarealty.co.id/beberapa-istilah-istilah-investasi-properti-yang-perlu-diketahui/
3 Mei 2023 – Apa Itu Skor Kredit? Ini Pengertian, Tingkatan, dan Cara Melihat Riwayat Kredit
Apa itu skor kredit saat ingin mengajukan pinjaman di bank ataupun pinjol yang terdaftar di OJK? Skor kredit adalah angka yang digunakan untuk memprediksi sebesar kemungkinan nasabah melunasi pinjaman secara tepat waktu.
Apa Itu Skor Kredit
Tingkatan Skor Kredit
-
Skor 1: Lancar, apabila debitur selalu membayar pokok dan bunga tepat waktu. Perkembangan rekening baik, tidak ada tunggakan, serta sesuai dengan persyaratan kredit.
-
Skor 2: Dalam perhatian Khusus, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 1-90 hari.
-
Skor 3: Kurang lancar, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 91-120 hari.
-
Skor 4: Diragukan, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga antara 121-180 hari.
-
Skor 5: Macet, apabila debitur menunggak pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari 180 hari.